Tingkat Kenyamanan Iklim di Labuan Bajo Sebagai Salah Satu Destinasi Super Prioritas Indonesia

Authors

  • Desak Putu Okta Veanti Program Studi Klimatologi - Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
  • Muhammad Abil Nurjani Program Studi Klimatologi - Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika

DOI:

https://doi.org/10.36754/jam.v2i1.356

Keywords:

Kenyamanan, Labuan Bajo, Temperature Humidity Index (THI), Holiday Climate Index (HCI), Humidex

Abstract

Sektor pariwisata berkaitan erat dengan kondisi iklimnya. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan rekomendasi bagi sektor pariwisata Indonesia dengan menentukan waktu terbaik untuk berwisata ke Labuan Bajo. Metode perhitungan indeks kenyamanan iklim yang digunakan adalah Temperature Humidity Index (THI), Holiday Climate Index (HCI), dan Humidex. Data observasi diperoleh dari stasiun BMKG terdekat dari Labuan Bajo, serta data reanalysis untuk periode tahun 2012-2021. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi kenyamanan iklim di Labuan Bajo berdasarkan THI didominasi oleh kategori "Ditoleransi" serta menunjukkan periode kenyamanan terbaik pada rentang bulan Juni hingga September. Sementara itu, berdasarkan HCI, Labuan Bajo memiliki tingkat kenyamanan yang serupa dan didominasi kategori "Ideal". Berdasarkan Humidex, Labuan Bajo cenderung dalam kategori "Perasaan tidak nyaman", dengan periode kenyamanan terbaik pada Juni hingga September dan kondisi terburuknya pada bulan Maret hingga Mei.

References

Kemenparekraf, “Rangking Devisa Pariwisata terhadap Komoditas Ekspor Lainnya,” Kemenparekraf, 2020.

B. P. Statistik, “Neraca Satelit Pariwisata Nasional (NESPARNAS),” Badan Pusat Statistik, Jakarta, 2017.

Kemenparekraf, “Infografik: 5 Destinasi Super Prioritas,” Kemenparekraf, 2021.

K. P. d. E. K. K. B. P. d. E. K. R. Indonesia, “Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2021 tentang Pedoman Destinasi Pariwisata Berkelanjutan,” Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, 2021.

G. Y. R. &. F. J. Roshan, “Long-term trends in tourism climate index scores for 40 stastions across Iran: the role of climate change and influence on tourism sustainability,” Intermational journal of biometeorology, pp. 33-52, 2016.

F. J. R. J. &. S.-G. M. Priego, “The impact of climate change on domestic tourism: a gravity model for Spain,” Regional environmental change, pp. 291-300, 2015.

M. &. S. D. Rutty, “Comparison of climate preferences for domestic and international beach holidays: A case study of Canadian travelers,” Atmosphere, p. 30, 2016.

R. R. Arifin, “Analisis Dampak Perubahan Iklim Lokal Terhadap Permintaan Pariwisata Kawasan Pantai Anyer, Banten (Kasus Pantai Bandulu Anyer),” 2011.

S. S. M. H.-P. D. De Urioste-Stone, “Exploring visitor perceptions of the influence of climate change on tourism at Acadia National Park, Maine,” Journal of Outdoor Recreation and Tourism 11, pp. 34-43, 2015.

D. M. G. &. S. M. Scott, “Climate change and the distribution of climatic resources for tourism in North America,” Climate research, pp. 105-117, 2004.

A. N. Y. Z. E. &. T. M. (. Chen, “Dictionary of geotourism,” Singapore: Springer Singapore, 2020.

S. Nieuwolt, “An introduction to the climates of the low latitudes,” Tropical climatology, no. John Wiley and Sons, 1977.

M. Tang, “Comparing the ‘tourism climate index’ and ‘holiday climate index’ in major European urban destinations (Master's thesis, University of Waterloo),” 2013.

J. M. &. R. F. A. Masterton, “Humidex: a method of quantifying human discomfort due to excessive heat and humidity.,” no. Environment Canada, Atmospheric Environment, 1979.

R. K. B. J. R. W. J. &. H. W. Rana, “Feasibility analysis of using humidex as an indoor thermal comfort predictor,” Energy and Buildings, pp. 17-25, 2013.

Downloads

Published

2023-05-01