Studi Awan Konvektif Penyebab Hujan Es Menggunakan Radar Cuaca Doppler Single Polarization di Bogor (23 September 2020)

Authors

  • Suwignyo Prasetyo Program Studi Meteorologi, Sekolah Tinggi Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika
  • Syaidi Abdilah Program Studi Meteorologi, Sekolah Tinggi Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika
  • Imma Redha Nugraheni Program Studi Meteorologi, Sekolah Tinggi Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika
  • Novvria Sagita Program Studi Meteorologi, Sekolah Tinggi Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika

Keywords:

Awan konvektif, hujan es, radar cuaca doppler

Abstract

Fenomena hujan es yang disertai dengan intensitas curah hujan tinggi dan angin kencang terjadi di Bogor pada tanggal 23 September 2020. Penelitian ini mencoba mengkaji mekanisme terjadinya hujan es tersebut dengan memanfaatkan radar cuaca doppler (doppler weather radar, DWR) Cengkareng. Terdapat empat poin yang menjadi fokus utama penelitian yaitu meninjau kondisi atmosfer, menganalisis proses fisis dan dinamis awan, menganalisis mekanisme inisiasi konvektif, dan mengestimasi peluang terjadinya hujan es. Hasilnya analisis menunjukkan bahwa hujan es terjadi disebabkan oleh ketidakstabilan atmosfer yang mendukung proses konveksi skala lokal serta didukung dengan kandungan uap air yang cukup tinggi di atmosfer. Awan yang menjadi penyebab hujan es merupakan jenis awan multisel dengan total terdapat tiga sel. Mekanisme updraft dan downdraft cukup baik ditangkap oleh DWR, beserta dengan pola reflektivitas yang menyertainya. mekanisme terjadinya inisiasi konvektif tidak dapat disimpulkan secara langsung hanya menggunakan radar cuaca, dibutuhkan simulasi model numerik untuk mengetahui penyebab pastinya. Peluang terjadinya hujan es dapat dianalisis dengan cukup baik menggunakan metode VIL, VIL Density, dan metode Waldvogel dengan peluang terjadinya hujan es untuk metode Waldvogel lebih dari 80%.

Downloads

Published

2022-05-15