Analisis Variabilitas Curah Hujan Ekstrem dan Proyeksinya di Jawa Tengah
DOI:
https://doi.org/10.36754/ctimc.v1i2.323Abstract
Curah hujan tinggi merupakan salah satu penyebab terjadinya bencana alam seperti banjir dan tanah longsor. Peningkatan konsentrasi gas rumah kaca (GRK) berimplikasi pada perubahan energi yang mengarah pada peningkatan suhu bumi. Perubahan energi yang terjadi di bumi akan memengaruhi siklus hidrologi. Curah hujan merupakan komponen siklus hidrologi yang memiliki pengaruh signifikan terhadap variabilitas iklim. Konsekuensi dari perubahan yang terjadi adalah pola curah hujan ekstrem juga ikut berubah. Menurut IPCC, frekuensi dan intensitas kejadian hujan lebat telah meningkat di sebagian besar wilayah daratan sejak tahun 1950-an. Pada penelitian ini, curah hujan ekstrem di Jawa Tengah di proyeksikan menggunakan 2 skenario SSP, yaitu skenario SSP2-4.5, dan SSP5-8.5. SSP 2-4.5 merepresentasikan skenario dengan tingkat emisi sedang. SSP 5-8.5 merepresentasikan skenario dengan tingkat emisi yang tinggi. Curah hujan ekstrem diidentifikasi dengan indeks iklim ekstrem R99p, R99,97pall dan Rx1day. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proyeksi indeks ekstrem mengalami penurunan terhadap periode historis. Frekuensi kejadian ekstrem R99P diproyeksikan meningkat. Sementara frekuensi kejadian yang lebih ekstrem (R99,97pall) didominasi peningkatan meskipun sebagian kecil wilayah mengalami penurunan. Intensitas curah hujan ekstrem didominasi penurunan di beberapa wilayah dan peningkatan di sebagian kecil wilayah Jawa Tengah.