RELOKASI HIPOSENTER GEMPABUMI DONGGALA TAHUN 2018 MENGGUNAKAN METODE HYPORELOCATE
Kata Kunci:
Hiposenter Gempabumi Donggala, Relokasi hiposenter, HyperelocateAbstrak
Pada Jumat, 28 September 2018, pukul 17.02.44 WIB terjadi gempabumi yang berpotensi tsunami di daerah Donggala. BMKG mengeluarkan parameter gempabumi dengan magnitudo 7.7, lokasi 0.18 LS dan 119.85BT atau 26 km dari Utara Donggala. Gempabumi dengan kedalaman 10 km tersebut terjadi dengan mekanisme sesar mendatar akibat aktivitas sesar Palu-Koro dan diikuti oleh ratusan gempabumi susulan. Sesar Palu-Koro melintang dari Selat Makasar sampai pantai utara Teluk Bone memotong jantung kota Palu hingga ke sungai Lariang, Donggala. Studi ini akan merelokasi hiposenter gempabumi Donggala beserta gempabumi pendahulu dan susulannya menggunakan metode hypoRelocate. Relokasi ini menggunakan waktu tempuh mutlak dari 599 gempabumi, beda waktu tempuh relatif dari 2.492 pasangan gempabumi dan waktu dari 11 tumpukan coda cross-correlogram untuk selanjutnya diinversi dengan simulated annealing. Metode ini memiliki kelebihan berupa berupa pengurangan ketergantungan hasil relokasi pada lokasi absolut katalog dengan menyisir waktu tempuh mutlak, pembatasan jarak relatif antargempabumi dengan menggunakan perbedaan waktu tempuh dan koreksi jarak antargempabumi berdasarkan tumpukan coda cross-correlogram. Hasil relokasi menunjukan episenter gempabumi lebih mengumpul atau terfokus daripada posisi awal dan membentuk kluster yang berwujud sebuah bidang dengan luas sekitar 250 km × 85 km. Sebagian besar episenter setelah direlokasi bergeser dengan jarak 15‒20 km dan perubahan kedalaman gempabumi dominan kurang dari 10 km. Arah pergeseran episenter tersebar merata secara acak namun arah barat lebih sedikit dominan. Relokasi menggunakan hypoRelocate menunjukkan peningkatan kualitas yang cukup baik dengan turunnya nilai total residual setelah relokasi. Hasil validasi relokasi hypoRelocate dengan peta citra satelit ALOS-2 mode ScanSAR dan ALOS-2 PALSAR-2 menunjukan bahwa hasil relokasi berada pada bidang sesar akibat gempabumi.
Referensi
Long, H., & Wen, L. 2012. Using repeated sources to quantitatively determine temporal change of medium properties: Theory and an example. Journal of Geophysical Research: Solid Earth, 117(9).
Waldhauser, F., & Ellsworth, W. L. 2000. A Double-difference Earthquake location algorithm: Method and application to the Northern Hayward Fault, California. Bulletin of the Seismological Society of America, 90(6), 1353– 1368.
Sun, L., Zhang, M., & Wen, L. 2016. A new method for high-resolution event relocation and application to the aftershocks of Lushan Earthquake, China. Journal of Geophysical Research: Solid Earth, 121(4), 2539–2559.
Kurniawan. 2018. Relokasi Hiposenter Gempabumi Menggunakan hypoRelocate (Studi Kasus Gempabumi Pidie Jaya Tahun 2016 - 2017). Skripsi. Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
Liang J H, Sun L, Liu J. 2018 A high precision relocation study of the Ms 7.0 Jiuzhaigou earthquake and the aftershocks occurred in 2017. Chinese J. Geophys, 2152–2162.
Aki, K. 1969. Analysis of the Seismik Coda of Local Earthquakes as Scattered Waves. Journal of Geophysical Research, 74(2), 615–631
Kirkpatrick, S., Gelatt, C. D., & Vecchi, M. P. 1983. Optimization by Simulated Annealing. Science, 220(4598), 671–680.
Kennett, B. & Engdahl, E. 1991. Traveltimes for global earthquake location and phase identification, Geophys. J. Int., 105, 429–465
Socquet, A., Hollingsworth, J., Pathier, E., Bouchon, M. 2019. Evidence of supershear during the 2018 magnitude 7.5 Palu earthquake from space geodesy. Nature Geoscience 12 :192–199
ARIA Along-track Deformation Map of the M7.5 September 28, 2018 Sulawesi earthquake, Indonesia. (https://disasters.nasa.gov/sulawesi-island-indonesia-earthquake-and-tsunami-2018/aria-along-track-deformation-map-m75-september)
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Penulis yang menerbitkan jurnal ini setuju dengan persyaratan berikut:
- Penulis mempertahankan hak cipta dan memberikan hak jurnal publikasi pertama dengan karya yang secara bersamaan dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution License yang memungkinkan orang lain membagikan karya tersebut dengan pengakuan dari karya penulis dan publikasi awal dalam jurnal ini
- Penulis dapat memasukkan pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi terbitan jurnal tersebut (misalnya, kirimkan ke repositori institusional atau publikasikan dalam sebuah buku), dengan pengakuan publikasi awalnya di jurnal ini.
- Penulis diijinkan dan didorong untuk memposting pekerjaan mereka secara online (mis., Di gudang institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses penyampaian, karena dapat menyebabkan pertukaran yang produktif, serta kutipan karya yang diterbitkan sebelumnya dan yang lebih lama.