STUDI KEJADIAN MESOSCALE CONVECTIVE COMPLEX (MCC) DI WILAYAH PAPUA BAGIAN SELATAN PADA 9-10 MEI 2018
Kata Kunci:
MCC, Satelit, ECMWFAbstrak
Mesoscale Convective Complex (MCC) pertama kali diperkenalkan oleh Maddox pada tahun 1980. MCC merupakan salah satu jenis Mesoscale Convective System (MCS) yang memiliki ukuran lebih dari 100.000 km2 dan waktu hidup lebih dari 6 jam yang dapat menghasilkan cuaca buruk dan curah hujan yang berkelanjutan. Pada tanggal 9 Mei 2018, sebuah MCC tumbuh di wilayah Papua bagian selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pertumbuhan MCC, kondisi atmosfer, dan distribusi curah hujan di sekitar wilayah Papua bagian selatan. Hasil citra satelit kanal infrared (IR) menunjukkan bahwa MCC yang ada tumbuh hingga mencapai luasan > 300.000 km2 dengan waktu hidup selama 14 jam. Distribusi curah hujan citra Global Satellite Mapping (GSMaP) menunjukkan adanya daerah hujan sepanjang 800 km dengan intensitas curah hujan yang beragam hingga mencapai 40 mm/jam. Analisis kondisi atmosfer juga dilakukan terhadap parameter angin, kelembapan relatif, divergensi, dan vertical velocity dari data model European Centre for Medium-Range Weather Forecasts (ECMWF). Berdasarkan hasil analisis secara deskriptif, konvergensi terjadi di wilayah Papua bagian selatan pada troposfer bagian bawah pada saat fase pertumbuhan MCC yang disertai dengan kondisi kelembapan udara yang tinggi di lapisan 850 hPa. Deret waktu nilai vertical velocity juga menggambarkan adanya proses pertumbuhan dan peluruhan MCC di wilayah Papua bagian selatan pada 9-10 Mei 2018.
Referensi
Durkee, J. D., Mote, T. L., dan Shepherd, J. M. 2009. The Contribution of Mesoscale Convective Complexes to Rainfall across Subtropical South America, Journal of Climate, Vol. 22, pp 4590–4605.
Fatkhuroyan, dan Wati, T. 2018. Accuracy Assessment of Global Satellite Mapping of Precipitation (GSMaP) Product Over Indonesian Maritime Continent, IOP Conference Series: Earth and Environment Science, 187 012060
Fritsch, J. M., Kane, R. J., dan Chelius, C. R. 1986. The Contribution of Mesoscale Convective Weather Systems to the Warm-Season Precipitation in the United States, Journal of Applied Meteorology and Climatology, Vol. 25, pp 1333–1345.
Houze, R. A., 2004. Mesoscale convective systems, Reviews of Geophysics, Vol. 42.
Laing, A. G., dan Fritsch, J. M. 1997. The Global Population of Mesoscale Convective Complexes, Quarterly Journal of the Royal Meteorological Society, Vol 123, pp 389-405.
Machado, L. A., Rossow, W. B., Guedes, R. L., dan Walker, A. W. 1998. Life Cycle Variations of Mesoscale Convective Systems over the Americas, Monthly Weather Review, Vol. 126, pp 1630–1654.
Maddox, R. A., 1980. Mesoscale convective complexes, Bulletin American Meteorology Sociecty, Vol. 61, pp 1374-1387.
Mohr, K. I., dan Zipser, E. J. 1996. Mesoscale convective systems defned by their 85-GHz ice scattering signature: Size and intensity comparison over Tropical Oceans and Continents, Monthly Weather Review, Vol. 124, pp 2417– 2437.
Muhlis, A. 2017. Distribusi Spasial dan Temporal Mesoscale Convective Complex (MCC) di Indonesia Selama Periode MJO Menggunakan Citra Satelit. Jurnal Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Volume 4 No.1, Maret 2017.
Putri, N.A., Iwabuchi, H., Hayasaka, T. 2017. Evolution of Mesoscale Convective System Properties as Derived from Himawari-8 High Resolution Data Analyses, Journal of the Meteorological Society of Japan, Vol. 95, No. 6, pp. 391−409.
Rinaldy, N., Saragih, I. J. A., Putra, A. W., Nugraheni, I. R., dan Yonas, B. W. Identification of Mesoscale Convective Complex (MCC) phenomenon with image of Himawari 8 Satellite and WRF ARW Model on Bangka Island (Case Study: 7-8 February 2016), IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 98(1) 012002.
Schumacher, R. S., dan Johnson, R. H. 2005. Organization and Environmental Properties of Extreme-Rain-Producing Mesoscale Convective Systems, Monthly Weather Review, Vol. 133, pp 961–976.
Trismidianto, Yulihastin, E., Satyawardhana, H., Nugroho, J. T., dan Ishida, S. 2017a. The Contribution of the Mesoscale Convective Complexes (MCCs) to total rainfall over Indonesian Maritime Continent, IOP Conference Series: Earth and Environment Science, 54 012027.
Trismidianto, Yulihastin, E., Satyawardhana, H., dan Ishida, S. 2017b. A composite analysis of the Mesoscale Convective Complexes (MCCs) development over the Central Kalimantan and its relation with the propagation of the rainfall systems, IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 54 2017 012036.
Trismidianto. 2018a. Characteristics of the oceanic MCC, continental MCC, and coastal MCC over the Indonesian maritime continent, IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 149 (2018) 012024
Trismidianto. 2018b. The Global Population of Mesoscale Convective Complexes (MCCs) over Indonesian Maritime Continent during 15 Years. IOP Conference Series: Earth and Environtment Science, 166 012040
Ushio T., Sasashige, K., Kubota, T., Shige, S., Okamoto, K., Aonashi, K., … dan Kawasaki, Z. 2009. A Kalman filter approach to the global satellite mapping of precipitation (GSMaP) from combined passive microwave and Infrared radiometric data, Journal of Meteorological Society of Japan, Vol. 87A, pp 137-151.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Penulis yang menerbitkan jurnal ini setuju dengan persyaratan berikut:
- Penulis mempertahankan hak cipta dan memberikan hak jurnal publikasi pertama dengan karya yang secara bersamaan dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution License yang memungkinkan orang lain membagikan karya tersebut dengan pengakuan dari karya penulis dan publikasi awal dalam jurnal ini
- Penulis dapat memasukkan pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi terbitan jurnal tersebut (misalnya, kirimkan ke repositori institusional atau publikasikan dalam sebuah buku), dengan pengakuan publikasi awalnya di jurnal ini.
- Penulis diijinkan dan didorong untuk memposting pekerjaan mereka secara online (mis., Di gudang institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses penyampaian, karena dapat menyebabkan pertukaran yang produktif, serta kutipan karya yang diterbitkan sebelumnya dan yang lebih lama.