ANALISIS PERGERAKAN DAN AKUMULASI COULOMB STRESS GEMPA UTAMA LOMBOK SELAMA TAHUN 2018 DAN PENGARUHNYA TERHADAP AKTIVITAS GUNUNG RINJANI

Penulis

  • Lasroha Marulitua Panjaitan
  • Erlangga Ibrahim Fattah
  • Cahli Suhendi
  • Rizki Wulandari
  • Hana Yudi Perkasa

Kata Kunci:

aftershock, Coulomb Failure Stress, Gunung Rinjani, Lombok. mainshock

Abstrak

Secara mekanis, gempa bumi dapat dipicu oleh perubahan tegangan (stress) statis dan dinamis. Dalam istilah perubahan stress statis, terjadi ketika energi gempa bumi dilepaskan yang kemudian mengubah kondisi stress di sekitar patahan (contohnya di ujung patahan). Proses perubahan stress statis di suatu daerah akan menyebabkan aktivitas seismik terjadi di daerah sekitarnya dan daerah lain dengan jarak yang sangat jauh. Jumlah perubahan Coulomb Failure stress (CFS) dapat dihitung dan telah terbukti menjadi alat yang kuat dalam menjelaskan pergerakan dan akumulasi stress yang disebabkan oleh gempa bumi utama (mainshock) serta gempa bumi susulannya (aftershock). Studi ini dilakukan untuk menghitung distribusi perubahan stress akibat gempa bumi utama Lombok (Mw≥6) selama tahun 2018 serta pengaruhnya terhadap aktivitas gunung Rinjani, menggunakan perangkat lunak Coulomb 3.3. Data gempa yang digunakan diambil dari katalog gempa Global Centroid Moment Tensor (GCMT), International Seismological Center (ISC) dan United States Geological Survey (USGS). Perbedaan lateral nilai CFS menunjukkan pergerakan energi dari gempa bumi utama yang memicu gempa bumi lainnya seperti yang ditunjukkan oleh data gempa susulannya. Hasil dari analisis pergerakan dan akumulasi CFS ini akan digunakan untuk mengidentifikasi korelasi dengan aktivitas gunung Rinjani.

Unduhan

Diterbitkan

2021-03-18

Cara Mengutip

Lasroha Marulitua Panjaitan, Erlangga Ibrahim Fattah, Cahli Suhendi, Rizki Wulandari, & Hana Yudi Perkasa. (2021). ANALISIS PERGERAKAN DAN AKUMULASI COULOMB STRESS GEMPA UTAMA LOMBOK SELAMA TAHUN 2018 DAN PENGARUHNYA TERHADAP AKTIVITAS GUNUNG RINJANI. Jurnal Meteorologi Klimatologi Dan Geofisika, 7(1), 38–42. Diambil dari https://jurnal.stmkg.ac.id/index.php/jmkg/article/view/215