PENGARUH ENSO TERHADAP VARIASI TAHUNAN PARTIKULAT HALUS (PM2,5)
Kata Kunci:
PM2,5, ENSO, hujanAbstrak
PM2,5 merupakan partikel yang berukuran sangat kecil (diameter < 2,5 μm) dan cenderung bertahan cukup lama di udara. Partikel tersebut jika terhirup manusia bisa membahayakan sistem pernafasan. Salah satu sumber utama PM2,5 adalah pembakaran vegetasi. Studi ini menganalisis variasi tahunan PM2,5 di wilayah Indonesia dan mempelajari pengaruh ENSO terhadap variasi PM2,5 tersebut. Selain itu juga dipelajari kaitan ENSO terhadap variasi tersebut. Selama 17 tahun (1999 hingga 2015), PM2,5 menunjukkan rata-rata tahunan tertinggi pada tahun 2015 di Kabupaten Indragiri Hulu (Provinsi Riau) sebesar 81 μg/m3 jauh dibanding baku mutu PM2,5 tahunan Indonesia yaitu 15 μg/m3. Kejadian kebakaran lahan menjadi sumber PM2,5 di wilayah Sumatera bagian timur (Provinsi Riau, Sumatera Selatan, dan Jambi) dan Kalimantan bagian tengah. Wilayah pantai utara Jawa juga selalu memiliki PM2,5 yang tinggi setiap tahunnya. Lokasi dengan PM2,5 tertinggi di wilayah tersebut adalah di Kabupaten Indramayu sekitar 17 hingga 28 μg/m3. Selama terjadi El Nino (tahun 2002, 2006, dan 2015), konsentrasi PM2,5 tahunan meningkat secara signifikan, sementara selama terjadi La Nina (1999, 2007, 2010), konsentrasi PM2,5 mengalami penurunan.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Penulis yang menerbitkan jurnal ini setuju dengan persyaratan berikut:
- Penulis mempertahankan hak cipta dan memberikan hak jurnal publikasi pertama dengan karya yang secara bersamaan dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution License yang memungkinkan orang lain membagikan karya tersebut dengan pengakuan dari karya penulis dan publikasi awal dalam jurnal ini
- Penulis dapat memasukkan pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi terbitan jurnal tersebut (misalnya, kirimkan ke repositori institusional atau publikasikan dalam sebuah buku), dengan pengakuan publikasi awalnya di jurnal ini.
- Penulis diijinkan dan didorong untuk memposting pekerjaan mereka secara online (mis., Di gudang institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses penyampaian, karena dapat menyebabkan pertukaran yang produktif, serta kutipan karya yang diterbitkan sebelumnya dan yang lebih lama.