KAJIAN WAKTU HIDUP DAN PERGERAKAN AWAN KONVEKTIF BERBASIS CITRA RADAR DAN MODEL ECMWF

Penulis

  • Mochammad Donny Anggoro Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
  • Bagus Pramujo Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika

Kata Kunci:

waktu hidup, pergerakan, awan kovektif, hujan es, hujan lebat, metode digitasi

Abstrak

Awan sebagai aktor dalam dinamika atmosfer, penting untuk dipahami terutama awan konvektif. Data radar digunakan untuk menunjukkan karakteristik awan konvektif yang menghasilkan hujan es dan hujan lebat dengan metode digitasi dan metode life history. Nilai VIL maksimum dari studi kasus hujan es di Bogor adalah 45 kg/m2, reflektivitas maksimum sebesar 65 dBz mencapai ketinggian 9 km pada jam 15.12 WIB. Three Body Scatter Spike (TBSS) muncul sebagai penanda akan terjadinya proses hujan es. Pertumbuhan awan konvektif yang menghasilkan hujan es 5 Juli 2016 di Bogor terjadi selama 140 menit. Tahap cumulus terjadi selama 33 menit, tahap matang terjadi selama 80 menit, dan tahap dissipasi terjadi selama 27 menit. Awan konvektif bergerak dari arah Tenggara-Selatan disebabkan oleh faktor regional dengan kecepatan 12-18 knot. Kelembapan udara 85-90% berada di lapisan 840 mb-810 mb. Nilai VIL maksimum dari kasus hujan lebat adalah 5 kg/m2 dan reflektivitas maksimum sebesar 58 dBz. Pertumbuhan awan konvektif yang menghasilkan hujan lebat 16 Februari 2016, terjadi selama 220 menit. Tahap cumulus terjadi selama 30 menit, tahap matang terjadi selama 150 menit, tahap dissipasi terjadi selama 40 menit. Awan konvektif bergerak dari arah Barat Laut yang disebabkan oleh faktor regional dengan kecepatan 5-10 knot. Kelembapan udara lebih dari 95% berada di lapisan 400 mb-200 mb.

Unduhan

Diterbitkan

2019-04-29

Cara Mengutip

Anggoro, M. D., & Pramujo, B. (2019). KAJIAN WAKTU HIDUP DAN PERGERAKAN AWAN KONVEKTIF BERBASIS CITRA RADAR DAN MODEL ECMWF. Jurnal Meteorologi Klimatologi Dan Geofisika, 4(3), 24–31. Diambil dari https://jurnal.stmkg.ac.id/index.php/jmkg/article/view/50